Jumat, 29 Oktober 2010

Artikel Ragam Ilmiah dan Resume


Pada penulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bahasa adalah alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan.
Bahasa Indonesia dikenal sebagi bahasa aglutinatif. Artinya, kosakata dalam bahasa Indonesia dapat ditambahkan dengan bentuk lain, yaitu imbuhan. Imbuhan mengubah bentuk dan makna bentuk dasar yang dilekati imbuhan itu. Karena sifat itulah, imbuhan memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan kata bahasa Indonesia. Kemampuan berbahasa yang baik dan benar merupakan persyaratan mutlak untuk melakukan kegiatan ilmiah karena bahas merupakan sarana komunikasi ilmiah pokok. Tanpa penguasaan tata bahasa dan kosakata yang baik akan sulit bagi seorang ilmuan untuk mengkomunikasikan gagasannya kepada pihak lain. Dengan bahasa selaku alat komunikasi, kita bukan saja menyampaikan informasi tetapi juga argumentasi, dimana kejelasan kosakata dan logika tata bahasa merupakan persyaratan utama.
Begitu juga dalam hal ragam bahasa dalam konsep ilmiah yang menuntut kecermatan dalam penalaran dan bahasa. Dalam hal bahasa, seperti karya tulis dan alporan penelitian harus memenuhi ragam bahasa standar (formal) atau terpelajar dan bukan bahasa informal atau pergaulan. Ragam bahasa terdiri atas dasar media/sarana, penutur, dan pokok persoalan. Atas dasar media, ragam bahasa terdiri atas ragam bahasa lisan dan tulis. Atas dasar penuturnya, terdapat beberapa ragam yaitu dialek, terpelajar, resmi, dan takresmi. Dari segi pokok persoalan, ada berbagai ragam antara lain ilmu, hukum, niaga, jurnalistik, dan sastra.
Ragam bahasa dalam konsep ilmiah hendaknya mengikuti ragam bahasa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ketaksaan atau ambiguitas makna karena ragam bahasa ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa dalam konsep ilmiah diusahakan tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuannya adalah agar karya tersebut dapat tetap dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan.
Terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya tulis ilmiah berupa penelitian yaitu:
*Bermakna isinya
*Jelas uraiannya
*Berkesatuan yang bulat
*Singkat dan padat
*Memenuhi kaidah kebahasaan
*Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
*Komunikatif secara ilmiah

Aspek komunikatif (keefektifan) hendaknya dicapai pada tingkat kecanggihan yang diharapkan dalam komunikasi ilmiah. Oleh karena itu, karya ilmiah tidak selayaknya membatasi diri untuk menggunakan bahasa (struktur kalimat dan istilah) popular khususnya untuk komunikasi antarilmuwan. Karena makna simbol bahasa harus diartikan atas dasar kaidah baku, karya ilmiah tidak harus mengikuti apa yang nyatanya digunakan atau popular dengan mengorbankan makna yang seharusnya. Bahasa keilmuan tidak selayaknya mengikuti kesalahkaprahan.
Pemenuhan kaidah kebahasaan merupakan ciri utama dari bahasa keilmuan. Oleh karena itu, aspek kebahasaan dalam karya ilmiah sebenarnya adalah memanfaatkan kaidah kebahasaan untuk mengungkapkan gagasan secara cermat. Kaidah ini menyangkut struktur kalimat, diksi, perangkat peristilahan, ejaan, dan tanda baca.
Tata Bahasa
1) Bahasa Indonesia Benar dengan Baik
Bahasa yang digunakan akan dikatakan baik jika maksud yang diungkapkan dapat dipahami dengan tepat oleh orang yang menerima bahasa tersebut. Dengan kata lain, bahasa yang baik adalah bahasa vang efektif dalarn menvampaikan suatu maksud. Bahasa vang baik tidak selalu harus ragam baku.

2) Syarat Kebahasaan
1. Baku
2. Logis
3. Kuantitatif
4. Tepat
5. Denotatif
6. Ringkas
7. Runtun

3) Ejaan
Ejaan ialah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran melalui huruf, menetapkan tanda-tanda baca, memenggal kata, dan bagaimana menggabungkan kata. Lingkup pembahasan dalam ejaan meliputi hal-hal sebagai berikut:

1.Pemakaian Huruf
a) Huruf Kapital
Huruf kapital tidak identik dengan huruf besar meskipun istilah ini biasa diperlawankan dengan huruf kecil.
b) Huruf Miring
Sebuah huruf, kata, atau kalimat ditulis dengan huruf miring untuk membedakan dari huruf, kata, atau kalimat lain dalam sebuah kata, kalimat, paragraf, atau karangan utuh.

2. Penulisan Kata

3. Penulisan Unsur Serapan

4. Pemakaian Tanda Baca
Pemakaian tanda baca dalam kalimat sangat penting bukan hanya untuk ketertiban gramatikal, melainkan juga bagaimana gagasan yang dikemukakan bisa tersampaikan dengan baik. Pemakaian tanda baca adalah salah satu cara untuk menghindari kesalahpahaman tersebut.

5. Penomoran
Dalam memberikan nomor, harus diperhatikan hal-hal berikut :
a. Romawi Kecil
b. Romawi Besar
c. Penomoran dengan Angka Arab
d. Letak PenomoranSetiap penomoran yang bertuliskan dengan huruf kapital, nomor halaman diletakkan atau berada di tengah-tengah, sedangkan untuk nomor selanjutnya berada di tepi batas (pias) kanan atas.
e. Sistem Penomoran
Resume
Pada dasarnya beberapa jenis karangan ilmiah itu harus melakukan sebuah pengamatan ataupun penelitian.Tidak terlupakan adalah dalam suatu pembuatan karya ilmiah itu harus terjamin faktanya dan sesuai kebenarannya.Dan harus bisa dibuktikan dan dipertanggungjawabkan.
Bahasa Indonesia yang baik dan benarpun dalam penulisan ilmiah sangatlah penting, karna bahasa Indonesia menjadi dasar bahasa dalam penulisan ilmiah dalam bahasa Indonesia.Dan juga sebuah karya ilmiah itu harus memenuhi ragam bahasa standar (formal) atau terpelajar dan bukan bahasa informal atau pergaulan.
Dalam penulisan ilmiah, ada bebrapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain kata yang harus dipilih dalam penulisannya, paragrafnya pun disusun dengan sebaik mungkin, dengan lugas, jelas, formal, konsisten, ringkas dan juga padat.
Isi dari penulisan ilmiah tersebut juga harus obyektif sehingga tak ada kata yang bersifat subyektif
Sumber :

Nama : Jodi Astriawan
NPM : 21108080
Kelas : 3KB01